Pengaruh Negatif Limbah Cair Domestik Bagi Sungai

Pengaruh Negatif Limbah Cair Domestik Bagi Sungai
PENGARUH NEGATIF LIMBAH CAIR DOMESTIK BAGI SUNGAI

Pengaruh Negatif Limbah Cair Domestik bagi Sungai – Limbah domestik merupakan sampah dari kamar mandi, mencuci pakaian dan peralatan dapur dan pekerjaan rumah tangga langkah lainnya . Pengukuran akses sanitasi layak, akses sanitasi nyaman, serta persentase aplikasi buang air besar sembarangan yang sangat berarti buat mengenali tingkatan pemenuhan kebutuhan warga terhadap pengelolaan air limbah dalam negeri terpaut tingkatan kesehatan warga serta cerminan pencemaran air dari sumber air limbah dalam negeri.  Jumlah limbah yang akan dibuang dapat ditentukan dengan beberapa cara, antara lain pengukuran langsung, perhitungan tingkat massa, dan perkiraan lainnya. Sehingga dibutuhkan dengan pertimbangan kebersihan, kesehatan, serta keamanan. Limbah domestik cair, yaitu limbah domestik, dapat menjadi sumber air baru. Pemurnian limbah untuk digunakan kembali dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah domestik dan mempromosikan penggunaan limbah domestik sebagai sumber air bersih baru bagi masyarakat. Beberapa hal yang harus diperhatiakn Standar Baku Mutu Air Limbah Sumber Pencemar Air Limbah atau sungai, Karakteristik Air Limbah Domestik Dampak air limbah Domestik, Kajian Terhadap Parameter Kualitas Air, Beban Pencemar Air Limbah Domestik

Baca Juga : Kontraktor IPAL WWTP untuk Air Limbah Domestik

Pendahuluan

Limbah domestik merupakan sampah dari kamar mandi, mencuci pakaian dan peralatan dapur dan pekerjaan rumah tangga langkah lainnya (Sugiharto, 1987). Limbah domestik ini dapat menjadi pencemar lingkungan jika tidak ditangani tepat Limbah rumah tangga, baik berupa sampah padatan dan air cucian kamar mandi dan limbah feses Emisi ke dalam air mempengaruhi status badan air. Semakin padat penduduk koloni semakin banyak sampah, yang pasti dikendalikan di masa lalu, limbah domestik disediakan efek buruk pada manusia dan pada masalah lingkungan atau estetika. Zat berbahaya dalam air limbah hewan peliharaan dapat tersapu ke sungai, danau, pantai atau laut. jika air limbah belum pernah diolah sebelumnya sejak organisme patogen yang terkandung di dalamnya dapat mencegah penyerapan air minum Juga, peningkatan ukuran dan populasi kota menyebabkan peningkatan limbah domestik dan juga air limbah ini masuk ke sungai menyebabkan Meningkatnya pencemaran sungai yang dapat memberi Pengaruh Negatif Limbah Cair Domestik bagi Sungai (Razif dan Yuniarto, 2004).

Menurut Mukhtasor (2007), Air limbah dalam negeri bisa dibagi jadi blackwater serta greywater. Definisi greywater ialah air limbah yang berasal dari dapur, air sisa cuci baju dan air mandi. Sebaliknya blackwater merupaka air limbah yang memiliki kotoran manusia (Purwatiningrum, 2018). Sungai yang memiliki isi bahan organik dan anorganik yang besar bersumber dari kegitan warga berbentuk pembuangan limbah cair ke sungai semacam mandi, mencuci, serta kakus( MCK), Mengenai ini menimbulkan menyusutnya mutu air (Tarigan dkk, 2013). Kegiatan industri, dalam negeri, dapat berdampak negatif terhadap sumber energi air semacam penyusutan mutu air, perihal ini bisa mengusik serta memunculkan kehancuran untuk makhluk hidup di air (Effendi dalam Sasongko, 2014).

Sungai merupakan salah satu sumber energi alam yang bertabiat mengalir, sehingga pemanfaatan air di hulu hendak melenyapkan kesempatan di hilir. Pencemaran di hulu sungai hendak memunculkan bayaran sosial di hilir serta pelestarian di hulu hendak membagikan khasiat di hilir. Pencemaran sungai dapat terjalin karena pengaruh kualitas air limbah yang melebihi baku mutu air limbah, disamping itu pula didetetapkan oleh debit air limbah yang dihasilkan. Penanda pencemaran sungai tidak cuma secara raga serta kimia pula dapat secara biologis (Azwir, 2006). Air limbah ialah cairan buangan dari rumah tangga, ataupun tempat-tempat umum lain yang memiliki bahan–bahan yang dapat membahayakan kehidupan makhluk hidup serta mengganggu kelestarian lingkungan.

Sumber pencemaran air sangat ditentukan oleh aktivitas masyarakat di dekat air dan pemanfaat sumber domestik air oleh manusia yang terletak disekitar air tersebut. Kualitas air menjadi menurun akibat berbagai limbah cair dan padat yang masuk ke aliran air. Pencemaran sungai dapat mempenngaruhi sungai. Terus menjadi besar tingkatan pencemaran sungai hingga bisa kurangi domestik tampung apalagi bisa melampaui domestik tampung sungai tersebut. Limbah domestik mengandung limbah padat dan cair yang antara lain mempunyai kandungan bakteri dari bahan orgaik sehingga nilai BOD tinggi, nilai oksigen terlarut rendah dan limbah padat serta cair yang mengapung dipermukaan. Pencemaran akibat air limbah dalam domestik menimbulkan menyusutnya kualitas air sungai dan mengurangi kemampuannya untuk mendegradasi bahan organik yang terkandung di dalam air limbah tersebut.

Bersumber pada laporan statistik lingkungan hidup tahun 2020, sebanyak 57, 42% rumah tangga yang membuang air limbah ke got, selokan, ataupun sungai. Sebanyak 18, 71% rumah tangga yang membuang air limbah ke lubang tanah. Sebanyak 10,26% membuang limbah cair ke tangki septik. Sebanyak 1,67% membuang limbah cair ke sumur resapan. Sebanyak 1,28% yang membuang air limbah lewat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) ataupun Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) (Afifah dan Mangkoedihardjo, 2018). Sustainable Development Goals ( SDGs) di zona area hidup ialah menargetkan warga menggapai akses umum air bersih serta sanitasi, serta diharapkan sasaran tersebut bisa terpenuhi di tahun 2030 (Arifudin dan Setiyono,2019). Tahun 2014 Bank Dunia berkata kalau 780 juta orang tidak mempunyai akses air bersih, serta 2 miliyar penduduk dunia tidak mempunyai akses terhadap sanitasi. Sehingga menyebabkan ribuan nyawa melayang tiap hari serta kerugian modul sampai 7% dari PDB dunia. Pengukuran akses sanitasi layak, akses sanitasi nyaman, serta persentase aplikasi buang air besar sembarangan yang sangat berarti buat mengenali tingkatan pemenuhan kebutuhan warga terhadap pengelolaan air limbah dalam negeri terpaut tingkatan kesehatan warga serta cerminan pencemaran air dari sumber air limbah dalam negeri (Bappenas, 2020). Sehingga dibutuhkan (IPAL) dengan pertimbangan kebersihan, kesehatan, serta keamanan (ASIAn. d).

Baca Juga : Pengolahan Limbah Rumah Sakit Menggunakan Metode Bio-Oksidasi dengan Bantuan Jamur Immobilisasi

Pengolahan limbah cair dalam negeri hendak menghasilkan 2 keuntungan, yakni mengatasi kasus pencemaran zona, sekaligus mempromosikan konsumsi limbah cair dari rumah tangga sebagai sumber tenaga air bersih yang baru buat masyarakat. Tujuan dari studi ini ialah mendapatkan suatu sistem pengolahan limbah cair berskala laboratorium yang dapat digunakan buat mengolah limbah cair dalam negara dan menghasilkan efluen yang dapat memenuhi persyaratan baku mutu air yang layak buat digunakan kembali. Ilustrasi limbah cair dimasukkan kedalam wadah ember plastik sebagai reaktor. Reaktor dibiarkan terbuka dan dilengkapi dengan aerator. Sehabis itu limbah cair yang keluar (effluent) dari reaktor dialirkan menuju peralatan filtrasi maupun penyaringan dan terakhir dialirkan menuju bak desinfeksi buat membunuh maupun mengurangi mikroorganisme patogen dengan mengenakan desinfeksi oleh sinar UV dari matahari.

Seperti lumpur limbah atau lumpur IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), yang biasanya merupakan kombinasi dari proses pengolahan air limbah fisik, mekanik, kimia dan biologis. Pemurnian air fisik-mekanis dan kimia pada dasarnya setara dengan pemurnian air murni. Pembangunan industri merupakan salah satu industri yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa. Limbah yang sering dipersoalkan adalah limbah industri, karena limbah industri mengandung bahan pencemar yang dapat merusak lingkungan. Limbah yang sering terjadi dapat berupa cairan, gas atau padat. Limbah industri dapat didaur ulang atau didaur ulang setelah melalui proses teknologi. Secara fungsional, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) digunakan untuk mengolah limbah cair, yang terdiri dari leveling, netralisasi, klarifikasi primer sirkular, aerator, klarifikasi sekunder, dan bak pengering lumpur. Keberadaan unit pada instalasi pengolahan yang berbeda memerlukan evaluasi terhadap instalasi pengolahan.

Proses pengolahan air meliputi proses fisika, kimia dan biologi dengan fungsi yang berbeda pada setiap prosesnya (Siregar, 2005). Proses fisik adalah pengolahan untuk memisahkan kontaminan secara fisik dari air limbah. Proses kimia menggunakan bahan kimia untuk menghilangkan kotoran. Pengolahan kimia air limbah biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel yang mudah lepas (koloid), logam berat, senyawa fosfor dan zat organik beracun; Menambahkan bahan kimia yang dibutuhkan. Pada dasarnya penghilangan bahan-bahan tersebut terjadi melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tidak dapat mengendap menjadi mudah mengendap (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga terjadi akibat oksidasi. reaksi Semua air limbah biodegradable dapat diolah secara biologis. Sebagai pengobatan sekunder, pengobatan biologis dianggap sebagai pengobatan termurah dan paling efektif. Berbagai proses pemurnian biologis dengan segala modifikasinya telah dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir. Mengenai lingkungan di mana proses biodegradasi berlangsung, proses ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu proses anaerobik (yang terjadi tanpa oksigen) dan proses aerobik (yang terjadi dengan adanya oksigen).

Tinjauan Pustaka

Berikut adalah tinjauan pustaka terkait Pengaruh Negatif Limbah Cair Domestik bagi Sungai. Limbah cair rumah tangga atau domestik adalah limbah yang berasal dari keperluan pembersihan, yaitu gabungan dari limbah dapur, kamar mandi, WC, laundry dan lain-lain. (Puji dan Nur Rahmi, 2009). Limbah cair rata-rata meliputi bahan organik dan senyawa mineral yang berasal dari sisa makanan, urine dan sabun. Limbah rumah tangga sebagian berupa suspensi dan sebagian lagi berupa zat terlarut. Misalnya, di kota-kota besar, muatan organik limbah cair domestik (organic load) bisa mencapai sekitar 70% dari total limbah cair kota. Karakteristik limbah domestik adalah TSS 25-183 mg/l, COD 100-700 mg/l, BOD 47-466 mg/l, total coliform 56-8.03 x 107 CFU/100 ml (Li, 2009). Limbah domestik cair, yaitu limbah domestik, dapat menjadi sumber air baru. Pemurnian limbah untuk digunakan kembali dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah domestik dan mempromosikan penggunaan limbah domestik sebagai sumber air bersih baru bagi masyarakat.

Standar Baku Mutu Air Limbah

Limbah domestik yang masuk ke lingkungan, khususnya sungai, harus memenuhi syarat mutu limbah domestik. Baku mutu limbah domestik adalah batas atau jumlah polutan yang masuk ke air permukaan, atau jumlah polutan yang dapat ditoleransi dalam limbah domestik. Sesuai dengan lampiran Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 68 tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik:

Pencemaran air adalah masuknya atau masuknya benda hidup, materi, energi atau komponen lain ke dalam, atau pengubahan, badan air oleh perbuatan manusia atau proses alam sehingga kualitas air menurun sampai tingkat tertentu, yang mengakibatkan. air berkurang atau tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini disebabkan berbagai sumber pencemaran yang masuk ke dalam air. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 1 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Pencemaran Air, sumber pencemaran air dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

Sumber Khusus (sumber titik)

Sumber pencemaran air dapat secara tepat terletak secara geografis. Jumlah limbah yang akan dibuang dapat ditentukan dengan beberapa cara, antara lain pengukuran langsung, perhitungan tingkat massa, dan perkiraan lainnya. Sumber pencemaran air dari sumber khusus meliputi kegiatan industri dan pengelolaan limbah rumah tangga terpadu. Data pencemaran air dari sumber tertentu biasanya berasal dari data yang dikumpulkan dan diproduksi di tingkat pabrik dengan mengukur air limbah secara langsung dan perpindahannya atau menggunakan metode untuk memperkirakan atau mengukur polusi air. Informasi yang diperlukan untuk menginventarisir sumber-sumber spesifik meliputi:

  1. Klasifikasi jenis penghasil sampah, seperti kategori spesies atau fungsi.
  2. Data polutan spesifik yang didekompresi misal pengukuran atau perkiraan jumlah beban polutan yang dilepaskan ke air dalam satuan massa per satuan waktu.
  3. Informasi tentang lokasi dan jenis polutan tertentu yang akan dihilangkan, misalnya jenis industri tertentu menghasilkan beberapa jenis polutan yang berbeda di daerah tersebut.

Air limbah domestik yang dilepas ke lingkungan khususnya sungai haruslah memenuhi standar baku mutu air limbah domestik. Baku mutu air limbah domestik adalah batas atau kadar unsur pencemar atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah domestik yang akan dilepas ke air permukaan. Sesuai dengan lampiran Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik, antara lain berlaku bagi air limbah domestik yang bersumber dari usaha atau kegiatan permukiman (real estate) adalah seperti tabel berikut ini :

Baku Mutu Air Limbah Domestik

Parameter Satuan  Kadar Maksimum
pH6 – 9
BODmg/l100
TSSmg/l100
Minyak dan Lemakmg/l10
Sumber : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003

Baku mutu air sungai menurut Peraturan Pemerintah no.82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air sungai. Baku mutu air digunakan sebagai tolok ukur terjadinya pencemaran air. Selain itu dapat digunakan sebagai instrument untuk mengendalikan kegiatan yang membuang air limbahnya ke sungai agar memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan sehingga kualitas air tetap terjaga pada kondisi alamiahnya. Berikut klasifikasi mutu air atau kualitas air dibagi menjadi 4 kelas, yang terdiri dari :

  1. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan untuk peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegiatan tersebut.
  2. Kelas dua, air yang diperuntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanian, dan peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
  3. Kelas tiga, yang diperuntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertamanan, dan peruntukan lain yang persyaratan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
  4. Kelas empat, air yang diperuntukannya lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

Menurut Peraturan Gubernur Jawa Timur no. 72 Tahun 2013 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.

Baku Mutu Air Limbah Domestik Pergub Jatim No.72 Tahun 2013

ParameterKadar Maximum (mg/l)
Parameter30
BOD550
COD50
pH10
Minyak dan Lemak6 – 9
Sumber : Peraturan Pergub Jatim 72 Tahun 2013

Sesuai dengan lampiran Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 68 tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik:

Baku Mutu Air Limbah Domestik Permenlhk/68/2016

Parameter Satuan  Kadar Maksimum
pH6 – 9
BODmg/l30
CODmg/l100
TSSmg/l30
Minyak dan Lemakmg/l5
Amoniakmg/l10
Total Colifrom     Jumlah/100ml3000
Debit        L/orang/hari100
Sumber : Permenlhk/68/2016
Selain Sumber Titik

Sumber pencemaran air yang tidak dapat ditentukan letaknya secara tepat biasanya terdiri dari sejumlah besar sumber individu yang relatif kecil. Residu yang tercipta misalnya berasal dari kegiatan pertanian, perumahan dan transportasi. Jumlah sampah yang dibuang tidak dapat ditentukan secara langsung, tetapi dengan bantuan data operasional statistik yang menggambarkan jumlah sampah yang dihasilkan. Sumber bukan titik atau sumber bukan titik pencemaran air biasanya berasal dari kegiatan pertanian, peternakan, kegiatan industri kecil dan menengah, dan kegiatan rumah tangga/penggunaan barang konsumsi. Sumber pencemar air ini biasanya terdiri dari kombinasi beberapa operasi kecil atau individual yang dapat menghasilkan buangan yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai sumber tertentu dalam daftar sumber pencemar air.

Sumber Pencemar Air Limbah atau sungai

Polusi umum air permukaan dapat mempengaruhi pengelolaan air yang buruk dan penggunaan bahan kimia pertanian yang tidak diatur. Limbah kota dan pertanian yang tidak diolah mengalir langsung ke air permukaan tanpa pengolahan. Limbah industri juga menyebabkan pencemaran air permukaan (Quay, 2018). Sumber pencemaran air dari limbah rumah tangga biasanya berasal dari pemukiman penduduk. Limbah cair yang dihasilkan oleh aktivitas manusia masuk ke saluran air melalui limpasan dari daerah pertanian, pemukiman dan perkotaan (Sahabuddin, 2014). Banyak kegiatan di sekitar sungai yang dapat menyebabkan pencemaran, mempengaruhi dan menurunkan kualitas air. Selain aktivitas manusia, faktor penyebab lingkungan lainnya adalah perubahan iklim (Zanatia, 2019). Limbah domestik dapat dibagi menjadi air hitam dan abu-abu. Air abu-abu mengacu pada limbah dari dapur, air yang digunakan untuk mencuci pakaian, dan air mandi. Sedangkan air hitam merupakan limbah yang mengandung kotoran manusia (Purwadiningrum, 2018). Sungai yang kaya akan bahan organik dan anorganik berasal dari kegiatan kota yang membuang limbah cair ke sungai, seperti B. mandi, cuci, dan jamban (MCK), sehingga menyebabkan penurunan kualitas air (Tarigan et al., 2013). Kegiatan industri dan domestik dapat memberikan dampak negatif terhadap sumber daya air, seperti B. penurunan kualitas air, yang dapat mengganggu dan merusak organisme air (Effendi dalam Sasongko, 2014).

Komposisi Bahan Pencemar Limbah Domestik

ParameterKisaran Nilai (mg/L)
Padatan
Terlarut250 – 850
Tersuspensi100 – 350
BOD5110 – 400
COD250 – 1000
Nitrogen
Organik8 – 35
NH312 – 50
Minyak dan Lemak50 – 150
Sumber : Metcalf dan Eddy, 2003

Karakteristik Air Limbah Domestik

Secara umum sifat air limbah cair domestik terbagi atas tiga karakteristik, yaitu:

Karakteristik fisik
  • Padatan

Padatan terdiri dari bahan padat organik maupun anorganik yang dapat larut, mengendap atau tersuspensi. Bahan ini pada akhirnya akan mengendap di dasar air sehingga menimbulkan pendangkalan pada dasar badan air penerima.

  • Bau

Bau timbul karena adanya kegiatan mikroorganisme yang menguraikan zat-zat organik yang menghasilkan gas-gas tertentu juga karena adanya reaksi kimia yang menimbulkan gas. Bau juga disebabkan oleh udara yang dihasilkan pada proses dekomposisi materi atau penambahan substansi pada air limbah. Bau busuk pada air limbah terjadi pada air limbah yang terurai dalam kondisi anaerob atau diakibatkan material terlarut, dapat berupa zat organik seperti phenol atau klorophenol (Herlambang, 2006).

  • Warna (color)

Secara kualitatif, keadaan limbah dapat dilihat dari warna. Pada dasarnya air bersih tidak berwarna, tetapi seiring dengan waktu dan peningkatan kondisi anaerob, warna limbah berubah dari yang abu-abu menjadi kehitaman (Junaidi, 2006).

  • Kekeruhan (turbidity)

Kekeruhan disebabkan adanya partikel seperti tanah liat ataupun lempung akibat dari buangan limbah rumah tangga ataupun karena adanya mikroorganisme dengan jumlah yang besar.

  • Suhu

Suhu air limbah rata-rata lebih tinggi dari suhu air bersih. Suhu juga merupakan sumber parameter yang sangat penting karena efeknya terhadap reaksi kimia, laju reaksi, kehidupan mikroorganisme air, dan penggunaan air untuk berbagai aktivitas sehari-hari (Junaidi, 2006).

Karakteristik kimia

Pengujian kimia yang utama adalah yang bersangkutan dengan ammonia bebas, nitrogen organik, nitrit, nitrat, fosfor anorganik (Tchobanoglous, 1991). Macam zat kimia organik, anorganik maupun gas serta dampaknya terhadap kesehatan akan diuraikan sebagai berikut:

  1. Parameter organik : minyak, lemak, protein, dan karbohidrat.
  2. Parameter anorganik : sulfat, klorida, nitrogen, fosfor, logam berat.
  3. Gas : hidrogen sulfida, CO2, O2, metan.
Karakteristik Biologi

Parameter penting pada karakteristik biologi Sadalah golongan mikroorganisme yang ada dalam air dan golongan patogen. Kebanyakan bakteri yang terdapat dalam air limbah merupakan bantuan yang sangat penting bagi proses pembusukan bahan organik (Tchobanoglous, 1991).

Krakteristik Air Limbah

KarakteristikJenis Kontaminan
FisikWarna
Bau
Kekeruhan atau Solids
Temperatur
Kimia 
OrganikKarbohidrat
Minyak dan Lemak
Pestisida
Phenol
Protein
Volatile Organic Compound
AnorganikAlkalinitas
Klorida
Logam – logam berat
Nitrogen
pH
Fosfor
Sulfur
GasHidrogen Sulfida
Metan
BiologisHewan dan Tumbuhan
Bakteri
Virus
Sumber : Metcalf dan Eddy, 1991

Dampak air limbah Domestik

Limbah domestik dapat dibagi menjadi air hitam dan abu-abu. Greywater adalah air limbah yang berasal dari dapur, laundry dan air mandi. Sedangkan air hitam merupakan limbah yang mengandung kotoran manusia (Purwadiningrum, 2018). Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 68 Tahun 2016, limbah rumah tangga atau komersial adalah limbah yang dihasilkan oleh usaha dan/atau pengoperasian kawasan perkotaan, rumah tangga, perkantoran, pertokoan, apartemen, dan perumahan. Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 68 tahun 2016 yang dimaksud dengan air limbah rumah tangga atau air limbah domestik adalah air limbah yang merupakan hasil dari usaha dan atau kegiatan permukiman, rumah makan, perkantoran, perniagaan, apartemen, dan asrama. Air limbah domestik dapat terbagi menjadi blackwater dan greywater. Air abu-abu mengacu pada limbah dari dapur, air yang digunakan untuk mencuci pakaian, dan air mandi. Sedangkan air hitam merupakan limbah yang mengandung kotoran manusia (Purwadiningrum, 2018). Sungai yang kaya akan bahan organik dan anorganik berasal dari kegiatan kota yang membuang limbah cair ke sungai, seperti mandi, cuci, dan jamban (MCK), sehingga menyebabkan penurunan kualitas air (Tarigan et al., 2013). Kegiatan industri dan domestik dapat memberikan dampak negatif terhadap sumber daya air, seperti : penurunan kualitas air, yang dapat mengganggu dan merusak organisme air (Effendi dalam Sasongko, 2014). Perubahan struktur dan penggunaan tanah terhadap kawasan pertanian dan pemukiman serta peningkatan industri mempengaruhi kondisi hidrologi. Aktivitas manusia yang berasal dari aktivitas industri, pertanian dan domestik menurunkan kualitas air sungai (Suriawiria, 2003, Agustiningsih, 2012).

Limbah cair adalah gabungan atau campuran antara air dan bahan pencemar yang larut dalam air, baik terlarut maupun tersuspensi, bercampur dengan air tanah, air permukaan atau air hujan dari sumber domestik (perkantoran, rumah dan toko), sumber industri, dan kadang-kadang (Soeparman dan Suparmin). , 2002).

Adapun air limbah dapat dibagi menjadi 4 golongan (Anonim, 2010)

  1. Air kotor  atau air buangan domestik

Air buangan yang berasal dari closed, peturasan, dan air buangan yang mengandung kotoran manusia.

2. Air bekas

Air buangan yang berasal dari kamar mandi, dapur dan bak cuci tangan.

3. Air hujan

Air buangan dari atap rumah atau halaman yang berasal dari air hujan dan air buangan khusus atau air buangan non-domestik.

  1. Air buangan yang mengandung gas, racun atau bahan-bahan berbahaya
  2. Air buangan yang bersifat radio aktif atau mengandung bahan radio aktif yang dibuang ke bawah air penerima.
  3. Air buangan yang mengandung banyak lemak, biasanya berasal dari restoran.

Kajian Terhadap Parameter Kualitas Air

Kualitas air di sungai dipengaruhi oleh penggunaan lahan. Kemampuan alami air sungai untuk menahan pencemaran harus dijaga untuk meminimalkan penurunan kualitas air sungai (Marfai Aris, 2004, Pohan et al., 2016). Kualitas air dapat ditentukan dengan pengujian di laboratorium. Kualitas air diuji dengan pemeriksaan parameter fisik, kimia dan biologi seperti bau dan warna. Parameter kualitas air terdiri dari parameter fisik yaitu suhu, kekeruhan, dll), parameter kimia, terdiri dari COD, BOD, pH, DO, dan lain-lain dan parameter biologi, seperti keberadaan bakteri, dll. (Sahabuddin et al., 2014). Partikel zat organik dari aktivitas rumah tangga manusia dapat berupa partikel koloid dan kasar yang dapat menghalangi penetrasi cahaya ke dalam air dan menyebabkan peningkatan kekeruhan (Widyatmoko et al., 2010). PH yang rendah menandakan bahwa kualitas air sedang memburuk, yang mempengaruhi kehidupan biota akuatik. Konsekuensi dari perubahan ini membunuh organisme yang paling toleran sekalipun ketika jaring makanan akuatik terganggu (Susana, 2009). Selain perubahan pH, perubahan konsentrasi oksigen terlarut juga dapat mengindikasikan perubahan kualitas air, semakin rendah konsentrasi oksigen terlarut maka semakin buruk kualitas airnya (Welch, 1980 dalam Susana, 2009). Lingkungan dapat tercemar apabila bersentuhan atau bersentuhan dengan bahan pencemar yang dapat menimbulkan gangguan terhadap organisme yang terkandung di dalamnya (Bahtiar, 2007). Penurunan kualitas air ditandai dengan perubahan warna dan bau air. Menurut Keputusan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, badan air dan sungai dianggap tercemar jika kualitasnya tidak memenuhi spesifikasi. (Pohan et al., 2016). Efek limbah rumah tangga

Beban Pencemar Air Limbah Domestik

Pencemaran air merupakan jalan masuk atau aksesi Makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lainnya masuk ke dalam air sebagai akibat dari aktivitas manusia. Kualitas air telah menurun sampai batas tertentu, dimana air tidak bekerja sesuai dengan spesifikasinya (Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air). Beberapa masalah yang dapat ditimbulkan oleh limbah rumah tangga cair antara lain:

  1. Merusak keindahan atau estetika karena pemandangan menjadi tidak menyenangkan dan berbau.
  2. Menyebabkan kerusakan ekologi
  3. Membahayakan dan membunuh kehidupan air
  4. Bahaya kesehatan.

Pengaruh Negatif Limbah Cair Domestik bagi Sungai dilihat dari masuknya limbah domestik ke lingkungan air yang menyebabkan perubahan besar dalam sifa fisik, kimia, dan biologi seperti suhu, kekeruhan, kadar oksigen terlarut, nutrisi, dan produksi racun. Tingkat dan besarnya pengaruh terhadap organisme air sangat tergantung pada jenis dan jumlah bahan pencemar yang masuk ke dalam air. Perubahan keseimbangan antara faktor fisik, kimia dan biologi di lingkungan akibat polutan dapat berpengaruh organisme di lingkungan ini.

Kesimpulan Pengaruh Negatif Limbah Cair Domestik bagi Sungai

Berikut ini adalah kesimpulan dari Pengaruh Negatif Limbah Cair Domestik bagi Sungai yaitu Limbah domestik adalah sampah dari kamar mandi, mencuci pakaian dan peralatan dapur dan pekerjaan rumah tangga langkah lainnya. Limbah domestik ini dapat menjadi pencemar lingkungan jika tidak ditangani tepat Limbah rumah tangga, baik berupa sampah padatan dan air cucian kamar mandi dan limbah feses Emisi ke dalam air mempengaruhi status badan air. Semakin padat penduduk koloni semakin banyak sampah, yang pasti dikendalikan di masa lalu, limbah domestik disediakan efek buruk pada manusia dan pada masalah lingkungan atau estetika. Kehadiran sampah dapat memiliki efek negatif bagi lingkungan dan yang terpenting sangat diperlukan untuk kesehatan manusia limbah diolah. Tingkat keracunan ditetapkan tergantung jenis limbahnya Sifat sampah. Biofilm salah pengolahan air biologis, dimana proses kerja digunakan kehidupan mikroorganisme mengurai polutan. Sehingga dibutuhkan dengan pertimbangan kebersihan, kesehatan, serta keamanan. Pengolahan limbah cair dalam negeri hendak menghasilkan 2 keuntungan, yakni mengatasi kasus pencemaran zona, sekaligus mempromosikan konsumsi limbah cair dari rumah tangga sebagai sumber tenaga air bersih yang baru buat masyarakat. Limbah cair rumah tangga atau domestik adalah limbah yang berasal dari keperluan pembersihan, yaitu gabungan dari limbah dapur, kamar mandi, WC, laundry dan lain-lain. . Limbah rumah tangga sebagian berupa suspensi dan sebagian lagi berupa zat terlarut. Karakteristik limbah domestik adalah TSS 25-183 mg/l, COD 100-700 mg/l, BOD 47-466 mg/l, total coliform 56-8.03 x 107 CFU/100 ml . Limbah domestik cair, yaitu limbah domestik, dapat menjadi sumber air baru.

Baca juga : Konsultan dan Kontraktor WWTP STP IPAL Surabaya Terbaik

Itu dia penjelasan mengenai artikel tentang Pengaruh Negatif Limbah Cair Domestik bagi Sungai. Jika ada pertanyaan seputar IPAL untuk air limbah domestik. Konsultasikan ke kami. Gratis!

Pengaruh Negatif Limbah Cair Domestik bagi Sungai
Related Posts
Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *

error: Content is protected !!